Entry About Linkies Friends Follow D'Board |
owner
Contact Me
credits
|
20:44 | 0 Cloud(s)
Ni buat agan2 ane persembahkan naskah drama !CinderellyTokoh:
Cinderelly
Ibu Tiri
Saudara Tiri
Ibu Peri
Pangeran
Pengawal
Pada zaman
dahulu, hiduplah seorang gadis yatim piatu yang malang bernama Cinderelly. Dia
tinggal bersama Ibu Tiri, dan saudari tirinya yang kejam. Hidupnya sangaaat
menderita.
Ibu Tiri : Eh Cinderelly!
Kalau kerja tuh yang bener! Ngepel lantai segitu aja dari tadi nggak siap –
siap?!!
S. Tiri :
Iya! Dasar lelet!!
Ibu Tiri :
Nanti habis ngepel, kamu jangan lupa nguras sumur! Ngerti?!
Cinderelly :
I…i…i…i…iya buk…
S. Tiri :
Eh, nggak usah sok – sok gagap deh! Sok dramatis banget! Emang
sinetron… dramatis?!! terus nanti habis nguras sumur, jangan lupa bersihin
kandangnya si manis ya! Tapi hati – hati ya! Katanya sih… si manis itu suka bukkan
orang!
Berdua :
Ha…ha…ha… Yuuu’…
(Ibu Tiri, dan saudara tiri Cinderelly pergi meninggalkan
ruangan)
Cinderelly :
Kenapa sih hidup aku tuh selalu menderita… Hiks…hiks…hiks… (Sambil berlalu)
(Ibu tiri, dan kedua saudara tiri Cinderelly berada di
dalam ruangan, lalu Cinderelly masuk ke ruangan )
Ibu Tiri :
Gimana?! Sudah siap semuanya?!
Cinderelly :
Sudah Buk…
S. Tiri :
Awas kalau masih ada yang kotor!
(Pengawal dan Pangeran masuk
ke ruangan)Tiba-tiba seorang Pangeran yang SANGAT TAMPAN datang bersama
pengawalnya
Pengawal :
Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri :
(Memberi hormat bersama seorang anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu
apa Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran :
Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!
Pengawal :
Mmm… Baik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami ke mari adalah untuk
memberitahukan bahwa, nanti malam akan diadakan pesta dansa di istana. Pesta
diselenggarakan dari pukul 10.00 malam sampai dengan pukul 01.00 dini hari.
Pesta itu dibuat untuk mencari calon istri bagi Pangeran. Karena itu, diminta
bagi seluruh gadis di kerajaan ini untuk mengikuti pesta tersebut. Demikianlah.
Ibu Tiri :
Jadi, anak-anak saya boleh ikut, Pangeran?
Pangeran :
Of course Madam! Yah saya rasa cukup, kalau begitu saya permisi dulu ya.
Dadah…Bye…bye…! (Pergi sambil melambaikan tangan)
Ibu Tiri :
Silakan Pangeran. Terima kasih ya Pangeran… (Bersama anaknya)
(Pangeran keluar dari ruangan bersama
pengawalnya)Setelah pangeran yang luar biasa tampan itu pergi, Cinderelly
menemui ibu tiri dan kedua saudari tirinya.
S. Tiri :
Yees…!Aku udah nggak sabar banget buat pesta dansa nanti malam…!
Ibu Tiri :
Ya, dan setelah pesta dansa itu, salah satu dari kamu akan jadi istri Pangeran…!
Yeee…! (Bersama – sama sambil tepuk tangan)
Cinderelly :
Hmm… maaf Buk, Elly boleh ikut ke pesta nggak Buk…?
Ibu Tiri :
Haah?! mau ikut ke pesta?! Ya jelas nggak boleh lah!!
S. Tiri :
Iya, berani – beraninya mau ikut ke pesta! Nggak pantes tau!!
Ibu Tiri :
Daripada minta yang nggak – nggak, mendingan sekarang kamu bantuin kami siap –
siap buat pesta nanti malam! (Pergi bersama anaknya, diikuti Cinderelly)
(Ibu tiri, dan saudara tiri Cinderelly
sudah berada di dalam ruangan. (Cinderelly masuk).Pada malam harinya Ibu tiri
dan saudari tiri Cinderelly bersiap-siap untuk pergi ke istana.
Ibu Tiri :
Nah sekarang sudah siap semuanya! Kamu cantik banget sayang!
S. Tiri :
Ya Iya dunks!
Ibu Tiri :
Nah Cinderelly, kamu jaga rumah yang bener ya!
Cinderelly :
Iya Buk…
S. Tiri :
Da…da… Cinderelly…! (Pergi sambil melambaikan tangan).
Cinderelly :
(Duduk) Yah, seperti biasa di cerita Cinderella bakal ada Ibu Peri yang akan
datang membantu, jadi tenang aja…
(Ibu Peri masuk ke ruangan sambil berputar – putar ala
penari balet)
Cinderelly :
Tuh kan bener… Tapi kok kurang meyakinkan ya…?
Ibu Peri :
Aduh, pusing beneran… (Diam sejenak) Huh, ingat… wibawa… Hmm… Cinderelly, aku
adalah Ibu Peri yang akan membantumu mengatasi semua permasalahanmu.
Cinderelly :
Ah, yang bener Ibu Peri?? Gimana caranya?
Ibu Peri :
Oh, caranya gampang sekali, cukup ketik REG spasi IBU PERI, kirim ke 1234. SMS
yang kamu dapat langsung dari HP saya. Ditunggu ya!
Cinderelly :
Aah, serius dong Ibu Peri!
Ibu Peri :
Ya pakai magic dong! Gimana sih?! Nabuknya juga Ibu Peri… Ya sudah, sekarang
kamu ceritakan ke saya semua masalah yang melanda dirimu.
Cinderelly :
Baiklah Ibu Peri, cerita ini dimulai sebelum saya lahir. Waktu itu ibu saya…
Ibu Peri :
Sebelum lahir?? Eh tunggu, ceritanya itu nggak usah panjang-panjang. Pokoknya
ceritanya itu singkat, padat, dan jelas.
Cinderelly :
Ooo gitu, ngobrol dong! Begini Ibu Peri, hidup saya itu sangat menderita. Ibu
tiri dan kedua saudara tiri saya itu selalu menyiksa saya. Dan malam ini ada
pesta dansa di istana… Tapi mereka melarang saya ke sana karena penampilan saya
ini… Hiks…hiks…
Ibu Peri :
Hiks…hiks… Karena di naskah disuruh terharu… Saya juga jadi terharu… (Sambil
mengelap matanya dengan baju Cinderelly) Baiklah, kalau begitu saya akan langsung
mulai dengan memberi kamu gaun yang bagus. Kita mulai prosedur yang pertabuk…
Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderelly :
(Membuka mata) Lho, kok nggak berubah sih Ibu Peri…
Ibu Peri :
Sabar dong… (Pergi ke belakang Cinderelly, mengambil kotak berisi gaun dan
peralatan makeover) Nah ini dia! (Sambil memberikan kotak tersebut) Di kotak
ini semuanya lengkap, ada gaun, lipstick, bedak, eye’s shadow, pokoknya lengkap
deh…!
Cinderelly :
Kirain habis dibacain manteranya langsung blek! Kepasang semua…
Ibu Peri :
Ssstt! Jangan banyak komentar! Sekarang kamu mau apa lagi? Semuanya, saya beri.
Cinderelly :
Saya mau… mobil, plus sopir sama bodyguardnya buat pergi ke istana.
Ibu Peri :
Oh… itu bukh easy…! Tapi sebelumnya, tolong kamu bawakan buku sama bolpoin ya.
Cinderelly :
Ok. (Lalu kembali sambil membawa buku dan bolpoin) Ni dia Ibu Peri!
Ibu Peri :
Nah, mantep nih! (Lalu meletakkan buku dan bolpoin itu di lantai) Sekarang kita
mulai ya! Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderelly :
Ah, nggak terjadi apa – apa Ibu Peri?!
Ibu Peri :
Iih, ni anak nggak sabaran ya! (Lalu mengambil sesuatu di dalam buku) Tadaa!
(Lalu memberikan sebuah kunci pada Cinderelly)
Cinderelly :
Waah… Ini pasti kunci mobil ya Ibu Peri…! Sekarang mobilnya ada dibukna Ibu
Peri? Di luar ya? Aduh, bukkasih ya Ibu Peri…!
Ibu Peri :
Siapa bilang itu kunci mobil? Itu mah kunci rumah kamu. Nanti kan kamu mau
pergi, otomatis rumahnya kan ditinggal. Kalau rumahnya nggak dikunci, terus ada
maling, gimana?? Ribet kan urusannya…! Bukkanya saya kasih kamu tu kunci,
supaya kamu nggak lupa! Gitu…
Cinderelly :
Lah, jadi tu buku sama tu bolpoin buat apaan?
Ibu Peri :
Saya mau nyatet pelajaran nanti. Daripada beli, kan mendingan minta sama kamu.
(Sambil meletakkan buku itu ke atas meja, lalu mengambil bolpoin) Kalau yang
ini, buat nulisnya.
Cinderelly :
Yah, kirain tu buku mau dijadiin mobil… bolpoinnya dijadiin sopir… Ni bajakan
nih cerita Cinderellynya bukh! Ya sudahlah! Jadi saya pergi ke istananya naik
apa?
Ibu Peri :
(Merogoh sakunya) Nih! (Sambil memberi selembar uang pada Cinderelly)
Cinderelly :
Lima ribu? Buat apaan?
Ibu Peri :
Kamu pergi ke istana naik angkot, itu ongkosnya…!
Cinderelly :
Naik angkot?!
Ibu Peri :
Iya. Kan lengkap tuh, mobil, sopir, plus bodyguardnya alias kernetnya. Eh nanti
ongkosnya jangan lupa diganti ya!
Cinderelly :
Udah nyuruh naik angkot, ongkosnya minta diganti pula… Gimana sih ni Ibu
Peri…
Ibu Peri :
Ah jangan banyak komen ah! Ya udah, sekarang tugas saya sudah selesai kan??
Cinderelly :
Eh, tunggu dulu Ibu Peri! Sepatu saya gimana? (Sambil menunjukkan kakinya)
Ibu Peri :
Oh iya, sori, ayam forget. Baiklah… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderelly :
Nggak terjadi apa – apa lagi?!
Ibu Peri :
Shut up ah! (Lalu mengambil sebuah kotak berisi sepatu di belakang Cinderelly)
Nih… (Sambil memberikan kotak tersebut pada Cinderelly)
Cinderelly :
Waah… Kotaknya aja udah bagus banget, gimana isinya ya… (Lalu membuka kotak
itu) Hah?! (Lalu mengangkat sepatu dari dalam kotak itu) Kok sepatu kayak
ginian sih Ibu Peri?! Warnanya item lagi… Ini bukh sepatu sekolah…!
Ibu Peri :
Emangnya kenapa?
Cinderelly :
Ya ampun Ibu Peri… (Lalu mengambil sebuah buku dan meniup debu yang ada di
atasnya) Haatsyi… haatsyi…
Ibu peri :
Anda terserang gejala flu?
Cinderelly :
Uhuk… uhuk…
Ibu peri :
Disertai batuk? Kalau begitu, anda wajib minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil
menunjukkan sebotol obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat ingat!
Ting.
Cinderelly :
Ini ya Ibu Peri. (Sambil menunjukkan buku cerita Cinderelly) Di buku ini diceritakan
bahwa Cinderelly itu pergi ke pesta dengan menggunakan sepasang sepatu kaca…!
Ibu Peri :
Oh gitu toh… Saya baru tahu ceritanya… Yah buku gimana lagi lah… Daripada kamu
nyeker ke istana?!
Cinderelly :
Ya tapi kan… Ah ya udah deh!
Ibu Peri :
Baiklah, sekarang tugas saya disini sudah selesai. Oh ya, ingat! Kamu harus
kembali ke rumah jika sudah tepat pukul 12.00 malam! Kalau tidak, semua sihir
itu akan lenyap, Ok?!
Cinderelly :
Hah?! Jam 12.00 malam?! Sekarang aja udah jam setengah 12 malam?! Terus
ditambah waktu perjalanan kesana… mana cukup waktunya Ibu Peri?!
Ibu Peri :
DL!!! Ya udah, saya pergi dulu ya! (Berputar ala penari balet) Oh iya, lupa!
(Berputar lagi ke arah Cinderelly) Saya lupa ngasih tagihan pembayaran ini ke
kamu. (Sambil memberikan tagihan itu ke Cinderelly)
Cinderelly :
Tagihan apa nih?
Ibu Peri :
Ini tagihan untuk pembelian baju, make up, sama sepatu.
Cinderelly :
Jadi semuanya itu nggak gratis?!
Ibu Peri :
Hari gini gratis?! Hello!! 2014 neng!! Cabe deh… Bukhal book… Alah… Udah ya,
dadah…! (Berputar)
Cinderelly :
Yah kalau gitu mah sama aja bohong…! Iih…!
(Pangeran, Pengawal, Ibu Tiri dan anaknya masuk)
Pangeran :
(Sedang mencari kutu di kepala, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya) Hmm… Yang
ini rasanya gurih lho pengawal. (Pengawal sedang memijit pundak Pangeran)
Pengawal :
Wah, enak dong Pangeran?
Pangeran :
Iya dong, kamu mau ngicipin?
Pengawal :
Ah, nggak usah repot – repot Pangeran. Pangeran ini baik sekali lho, sampai –
sampai kutu aja ditawarin.
Pangeran :
Harus dong. Ini rahasia ketampananku. Yakin kamu nggak mau?
Pengawal :
Yakin Pangeran. Terima kasih. Hmm… Ngomong – ngomong Pangeran, kok Pangeran
nggak berdansa sabuk para tamu sih?
Pangeran :
Lihat nih! (Sambil menunjukkan jempol kakinya yang bengkak)
Pengawal :
Gilak! Gede banget Pangeran… Ck… ck…ck… Kok bisa Pangeran?
Pangeran :
Mereka semua itu pada nggak bisa dansa, jempol saya ke – injek terus. Jadi
kayak gini deh…
Pengawal :
Mereka yang nggak bisa atau Pangeran yang nggak bisa??
Pangeran :
Dua – duanya.
Pengawal :
Ya pantes kalau gitu…
(Cinderelly masuk sambil
terengah – engah. (Para tamu berbisik – bisik))
Cinderelly :
Hosh… hosh…
Pengawal :
Wuih, gilak! Tu cewek cantik banget Pangeran!
Pangeran :
Iya. Saya samperin dulu ya Pengawal.
Pengawal :
Iya Pangeran.
Pangeran :
Wahai gadis yang cantik, siapa gerangan namamu?
Cinderelly :
Nama saya… (Tiba – tiba jam berdentang 12 kali dan menunjukkan tepat pukul
12.00 malam) Aduh, sialan! Gara – gara angkotnya tadi mogok jadi telat deh!
Hmm… maaf ya Pangeran, tapi saya harus pergi… (Lalu berlari ke arah pintu
keluar)
Pangeran :
Tapi…
Cinderelly :
(Berusaha melepaskan sepatunya) Iih, kok nggak lepas – lepas sih?! (Melepaskan
salah satu sepatunya lalu kembali ke tempat Pangeran dan memberikannya pada
Pangeran) Ini Pangeran.
Pangeran :
Hei! Tunggu dulu! Huh… (Lalu mengendus sepatu itu) Ih, gilak! Cantik – cantik
sepatunya bau banget! Pengawal!
Pengawal :
Baik Pangeran! (Mebukkai sarung tangan, lalu memasukkan sepatu itu ke dalam
kantong plastik)
Pangeran :
Saya harus menemukan gadis itu…
Keesokan harinya, karena
begitu penasaran dengan pemilik sepatu yang bau itu… maka Pangeran dan
Pengawalnya pergi mencari si pemilik sepatu yang bau itu dari rumah ke rumah.
Hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Cinderelly.
Ibu Tiri :
Kira – kira cewek yang kemarin itu siapa ya?
S. Tiri :
Tau deh…
Berdua :
Huh…
(Cinderelly masuk sambil membawa minuman. Keduanya
langsung meminum minuman itu. (Serempak) Pangeran dan Pengawal masuk)
Pengawal :
Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri :
(Memberi hormat bersama seorang anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu
apa Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran :
Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!!
Pengawal :
Beuh… Baiiik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk mencari
gadis yang memiliki ukuran kaki yang sama dengan sepatu yang kami bawa ini
(Sambil menunjukkan sebuah sepatu). Dan gadis itu akan menjadi istri sang
Pangeran. Demikian.
Pangeran :
Begitulah, jadi silakan anak ibu mencoba memakai sepatu ini.
S. Tiri :
Yeess!! Iih, susah banget sih! (Sambil berusaha memasukkan kakinya ke dalam
sepatu itu. Ah, kekecilan nih!
Pengawal :
Teet! Maaf, anda kurang beruntung. Coba lagi lain waktu.
Ibu Tiri :
Kalau dia nggak berhasil, berarti saya dong peserta selanjutnya!
Pangeran :
Enak aja! Udah tua nyadar dong! Peserta selanjutnya ya gadis itu! (Sambil
menunjuk Cinderelly)
Cinderelly :
Saya, Pangeran?
Pangeran :
Ya iyalah… (Lalu Cinderelly mencoba mebukkai sepatu itu)
Pengawal :
Yak! Pas Pangeran! Inilah dia calon istri Pangeran Muda!
Cinderelly :
Yeeee!! Weekk!! (Menjulurkan lidah ke Ibu Tiri dan saudari tirinya)
Berdua :
Haah???? Kok bisa ?? Yaaah… (Terduduk)
Semua keluar lalu cinderelly,
pangeran, dan pengawal masuk kembali
Pangeran :
Nah Cinderelly, ini dia rumah barumu. Rumah baru kita!
Cinderelly :
Waah, bagus banget Pangeran! Tadi itu halamannya berapa luasnya Pangeran?
Pangeran :
Yaa, sekitar 10 hektaranlah. Nah Cinderelly, sekarang kamu kerjakan tugas kamu
ya! (Sambil memberikan sapu dan kain lap)
Cinderelly :
Tugas? Maksudnya apa Pangeran?
Pengawal :
Jadi Tuan Putri ini belum paham juga ya? Begini, sebenarnya Pangeran itu
mencari istri yang bisa melayani Pangeran dalam segala hal, misalnya menyapu,
mengepel atau nyabut rumput gitu.
Cinderelly :
Lho, emangnya disini nggak ada pembantu apa?
Pangeran :
Karena krismon, semua pembantu disini saya PHK, dan lagi mereka nuntut gaji
yang lebaaayyy. Nah, kalau istri kan nggak perlu digaji…
Cinderelly :
Jadi disini saya mesti nyapu, terus nyabut rumput di halaman yang luasnya 10
hektar itu?!
Pengawal :
Lebih tepatnya sih 11 hektar Tuan Putri.
Cinderelly :
Kurang ajar!! Kalau gitu mah mendingan saya di rumah yang lama daripada disini!
(Berlari keluar)
Pangeran :
Ehh!! Jangan pergi!! (Mengejar Cinderelly bersama Pengawal)
|
0 Comments:
Post a Comment